MAAFKAN AKU NENEK.
oleh: A.R
“lala, makan dulu, mumpung masih hangat” kata seorang nenek yang
kira2 berumur 73 th.
“iyaaa, nanti aku makan, nggak tau apa aku lagi sibuk” jawab lala
ketus.
Selalu seperti itu
pembicaraan antara lala dan neneknya. Entah kenapa lala sering banget marah2
gak jelas sama neneknya, mungkin karena neneknya cerewet? Tapi harusnya lala
mengerti karena nenek nya sudah tua. Tapi ya begitulah lala, emosinya masih
labil.
“lala, kamu gak harus ketus sama nenek” kata mamanya
“makanya jangan cerewet” sahut lala dengan nada masih ketus.
Bener2 anak nakal.
Lala ini anak abg
yang sering jutek, tapi kadang dia baik sama nenek kalau suasana hatinya lagi
hepi. Sebenarnya lala anak yang baik, mungkin karena anaknya keras kepala. Tapi
jutek belum tentu jahat, lala sebenernya sayang nenek. Dia sering nyesel tiap
ketus sama nenek, tapi rupanya kebiasaan bicara ketus sulit dihilangkan.
Pada suatu hari
dibulan ramadan, nenek tiba2 drop dan harus dibawa kerumah sakit. Beberapa hari
tidak sadarkan diri dan di tempatkan di ruang icu. Lala sedih, dia sempat
menangis sendirian dikamar.
................................................
“ma, nenek pasti sembuh kan? Bentar lagi kan lebaran, aku belum
minta maaf sama nenek” kata lala sedih.
“insyaAlloh bisa sembuh sayang. Lala doain nenek terus ya”
“pasti ma”
Disaat lala lagi
sedih, ada aja yang buat dia tambah sedih, tiba2 pacarnya ngajak putus.
“kayaknya hubungan kita gak bisa lanjut lagi, lama2 aku ngrasa gak
pantes buat kamu, kamu terlalu baik wat aku, dan aku mau menggapai cita2ku
dulu” kata cowoknya. Alasan yang terkesan dibuat2.
“Cuma gara2 itu? Kamu emang gak punya hati” jawab lala marah
“aku minta maaf, aku harap kamu ngerti”
“ngerti? Gampang banget ngomongnya” kata lala dalam hati, . kenapa
sih hampir semua cowok itu egois? Lala jadi sebel sama makhluk yang bernama
cowok.
“oke, detik ini juga kita putus. Dan, jangan hubungi aku lagi”
kata lala penuh penekanan.
“tapi kan masih bisa temenan”
“ah basi” jawab lala ketus dan singkat, dia langsung pergi. Udah
gak peduli ma cowok pembohong itu. Lala tau, tuh cowok boong, ketara banget
alasannya dibuat2. Sok banget tuh cowok.. minta di jadiin perkedel rupanya.
Lala sedih, tapi dia lebih memerhatikan kondisi neneknya.
..............................................
Hati lala terasa mo
hancur pas dapat kabar kalo neneknya meninggal. Selama di ruang icu, lala gak
pernah ngobrol ma nenek, karena nenek emang dalam keadaan belum sadar. Dan
sekarang? Nenek pergi? Untuk selamanya, sebelum lala minta maaf. Sedih, kecewa,
nyesel, campur jadi satu dalam hati seorang anak remaja. Yang belum dewasa...
“kenapa harus kayak gini ma? Lala belum minta maaf secara langsung
ma nenek, lala punya banyak salah dari dulu”
“sabar la, nenek pasti sudah bahagia. Dan nenek pasti ngerti kok” hibur
mamanya.
Lala menangis, hatinya pedih, dia merasa dunia tidak adil (jangan
ditiru ya?).
..............................................
Beberapa setelah kepergian nenek, lala masih merasa hancur, dia
bukan orang yang cepat melupakan seseorang yang dia sayangi.
“ma, lala kangen nenek, lebaran tahun ini terasa sepi”
“mama ngerti, kamu jangan lupa selalu doain nenek ya? Udah, jangan
sedih terus, lala anak mama kan seorang gadis yang periang. Nenek pasti senang
kalau kamu kembali ceria lagi”
..................................
Dari kesedihan2
itu, lala banyak belajar. Tidak seharusnya dulu dia bersikap jelek sama nenek.
Dia menyesal.
Tapi itu gak buat dia menjadi seseorang yang penyedih. Dia bangkit
menjadi lala yang baru. Yang lebih menghargai orang2 yang di sayanginya. Yang
gak akan menyia-nyiakan kesempatan baik apa pun. Dan tak lupa dia selalu ada
nenek dalam doanya.
END.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar