Siapa yang mau
ngerti? 7
Oleh: Aminatur Rohmah
Setelah
melalui beberapa proses, orangtua Ara resmi bercerai. Sesuai dengan keputusan
mereka, sang ayah beneran mau pindah ke Jakarta, dan mama ke Malang di rumah
kakek dan nenek dari mama.
Ara
sempet bingung menentukan pilihan. Dia merasa sepertinya tidak adil jika
tinggal dengan salah satu orangtua nya. Biar pun Ara masih kecewa dengan
mereka, tapi toh sampai kapan pun mereka tetap orangtua Ara. Jadi dia
memutuskan untuk tidak memilih tinggal dengan salah satu dari keduanya.
Beruntung,
karena beberapa waktu lalu, tante adik dari mama nya yang tinggal di Jogja,
menawarinya untuk tinggal di Jogja aja. Waktu ortunya sibuk mengurus
perceraian, tante yang bernama Laras itu juga datang menjenguk keadaan Ara,
mungkin juga sebagai ibu ia tau bagaimana perasaan Ara.
Dengan
tanpa banyak pertimbangan, akhirnya Ara memutuskan untuk ikut dengan tante nya.
Dengan resiko dia harus berhenti kuliah di Semarang dan berpisah dengan Ari.
Minggu ketiga di bulan Desember Ara akan berangkat ke Jogja.
Cerita remaja
Minggu
kedua bulan Desember, Ara berniat menemui Ari sebagai moment perpisahan. Suatu
malam Ia nge-sms Ari.
To: Ari
To: Ari
Ri, bsk ktmu yuk.. u slse kul jm rp?
From:
Ari
Ok J
,jm 3-an.. gmn?
To:
Ari
Oke. Ktmu jm 3-an d tmn kb.
From:
Ari
Siap...
........
Rabu sore, mereka (Ara & Ari) jadi
ketemu di Taman KB. Awalnya sempet mendung. Ketika Ara udah nyampe taman
tiba-tiba gerimis mulai datang.
Gak lama kemudian, Ari muncul dari
samping tempat Ara duduk.
“hoi.. , lama gak?” sapa Ari ketika udah
sampe di sebelah Ara.
“em.. lumayan , ..”
“ada apa nih? Tiba-tiba ngajak ketemu.
apa mau jawab pernyataanku kemarin-kemarin, hehe.?” tanya Ari.
“em.. , .” Ara tampak ragu untuk memulai
pembicaraan. “aku langsung aja ya . , .,” “sebenernya ortuku udah cerai.
Setelah resmi cerai, papa mo pindah ke Jakarta, mama ke Malang. Aku bingung
memilih ikut dengan siapa. Akhirnya aku memutuskan untuk ikut tante ku aja ke
Jogja. Itu berarti aku akan pindah kesana, aku gak tau sampe kapan. Minggu depan
aku berangkat.” Ara berkata sendu. Hatinya perih mengatakan itu.
“minggu depan? Tapi..”
“aku minta maaf Ri..” Ara tidak bisa
menahan air matanya. Segera Ia berlari meninggalkan Ari yang masih terpaku.
Cerita remaja
Setelah ucapan perpisahannya
dengan Ari, Ara segera pulang kerumah. Sepanjang perjalanan air mata serasa
terus mengalir, kenapa sepertinya air mata tak pernah habis untuk orang yang
kita sayangi?. Sekuat tenaga Ara menahan air matanya.
Baru setelah sampai dirumah. Ia
menumpahkan semuanya. menangis ia disitu.. dirumahnya. Yang masih cukup sepi.
Tante Laras yang masih dirumah Ara, segera menghampiri ruang tamu karena
mendengar isak tangis seseorang.
“Ara... ada apa sayang??” “apa ada yang
jahatin kamu? crita ke tante.. apa yang membuat kamu sampe nangis kayak gini”
tanya tante nya khawatir.
Namun Ara masih
belum berniat menjawab. Melihat itu, dibiarkannya Ara menangis sampai puas di
pelukan tante.
Baru setelah rada tenang. Akhirnya Ara
crita kepada tante. Dia cerita semuanya. tentang siapa Ari, tentang tulusnya
cowok itu, tentang perbedaan dan.. semuanya..
“tante tau, pasti berat bagi kamu untuk
pergi dari dia kan? Tapi jika itu emang yang terbaik untuk kalian berdua,
jalanilah dengan rela sayang. Kelak, pasti akan ada titik terangnya. Percaya
sama tante, setelah luka pasti datang suka.. kamu yang tabah ya?”
“makasih tante.. ,” tampak Ara mengusap
wajahnya yang berantakan karena airmata dengan tisu yang diberikan tante.
........
“mbak
Ara, sudah waktunya makan malam. Diruang
makan udah di tunggu tante Laras..” kata mbak Ijah ama Ara yang masih merenung
di kamarnya.
“iya mbak. Bentar lagi..”
Mengetahui Ara
tidak kunjung datang ke ruang makan. Tante Laras menghampiri kamar Ara.
“Ara, . jangan melamun gitu ah. Gak
baek. , ayo makan. Kamu gak boleh sakit karena telat makan.. ayo” tante menarik
tangan Ara lembut. Ara pun mengikuti.
“tante mau ingatkan, minggu depan kita
berangkat ya?”
“iya .. , trus ntar mbak Ijah gimana?”
“mbak Ijah ikut kita kog. Kan rumahnya
mbak Ijah di Jogja juga. Kalo kamu masih mau diurus mbak Ijah, ya nanti tante
suruh Ijah tinggal dirumah. Gimana?”
“em.. oke deh tante. Makasih ya?” senyum
Ara kini mulai mengembang.
Cerpen remaja
Akhirnya setelah menyelesaikan beberapa
urusan kampus, perpisahan dengan temen2 selesai. Ara segera menyiapkan
barang-barang untuk kepindahannya. Tiba-tiba dia jadi inget Ari.
Ara memutuskan untuk gak menghubungi
cowok itu lagi. jika hubungan itu diteruskan, maka akan membuat keduanya sakit.
Jadi pikir Ara lebih baik mereka tidak usah berkomunikasi lagi. Entah sampai
kapan, Ara tidak tau..
Ara menjual hape lamanya, mengganti hape
baru yang lebih sederhana dan mengganti simcard. Dia yakin akan keputusan ini.
dia ingin melupakan Ari dan berharap Ari juga melupakannya. Dia tidak peduli
jika Ari akan kecewa ato membencinya. Mungkin kejam tapi mungkin lebih baik
begitu.
Ara masih menyembunyikan perasaannya.
Raganya pura-pura tidak mau peduli dengan cowok tulus itu, tapi dia tak dapat
memungkiri bahwa hatinya masih perih meninggalkan Ari.
Tepatnya hari Kamis di minggu ketiga
bulan Desember, mereka bertiga (Ara, tante Laras, dan mbak Ijah) berangkat ke
Jogja dengan menggunaka Bus. Dengan menempuh perjalanan sekitar empat jam-an
akhirnya mereka sampai dirumah tante Laras yang lebih sederhana.
“nah ini rumah tante Ra, rumah tante
memang sederhana, moga kamu betah..”
“rumah tante keliatannya nyaman kog .. ,
pasti aku betah. ,” Ara mencoba seceria mungkin.
“mbak Ara bener, rumahnya bu Laras adem,
enak. Di dalem kayaknya rame ya?”
“iya, emang lagi pada kumpul, ada om
Yuda ama tiga anak tante.”
“wah rame juga ya. Asik, jadi nya aku
gak bakal kesepian kalo dirumah” kata Ara riang.
“tentunya.. , apalagi anak2 tante tuh
pada banyak tingkah semua lho.” Jawab tante Laras sambil tertawa lebar.
“haha.. aku juga banyak tingkah lho
tan,..”
“gak pa pa. , yang penting kamu bahagia
disini.” “assalamualaikum” sapa tante Laras ketika udah sampe didepan pintu
rumahnya.
“waalaikumsalam” jawab seseorang
bapak-bapak dan berjalan menghampiri mereka.”wah ini pasti Ara, udah gedhe
sekarang ya. Manis lagi.hehehe” sapa om Yuda ramah.
“hehe. Makasih om.”
“pah, ini mbak Ijah, dia juga mama suruh
tinggal disini buat nemenin Ara, dia udah lama mengabdi dirumah Ara”
“oh ya ya.. . semoga kalian betah ya
tinggal disini. Anggep aja rumah sendiri. , Ara boleh sampe kapan pun tinggal
disini. Biar rumah tambah rame. Dan jangan sedih lagi ya?”
“iya pasti om..”
Setelah masuk ke kamar masing2, Ara
segera merapikan barang2nya ke lemari. Dan juga meletakkan novel-novel
koleksinya di buku belajar di kamar barunya. Kali ini suasana hatinya udah
lebih senang. Mendengar kabar dari tantenya, Ortu Ara juga senang karena hari
ini Ara tampak lebih ceria.
Meskipun Ara berpisah dengan kedua
orangtuanya, tapi setiap ada waktu luang, papa dan mama pasti akan menelepon ato meng-sms Ara. Ara
pun juga begitu.
Kini ia mau bangkit dari segala
keterpurukan di hari-hari sebelumnya. Di Jogja ini.. dia ingin membuka lembaran
baru. Tentang cintanya, ia gak tau apakah akan memilih yang baru pula.
Sejujurnya, dia masih sangat merasa bersalah tiba-tiba pamit kepada Ari dan
memutuskan komunikasi. Tapi Ara bingung harus gimana jika mereka masih terus
bersama.
Seandainya perbedaan itu gak ada.. pasti aku gak akan setega itu
ama Ari.. tapi gak mungkin juga dalam hidup ini gak ada perbedaan..
Kini, Ara berupaya melewati hari demi
hari dengan semangat baru. Harapan baru.. . ia melanjutkan kuliahnya di Jogja.
Namun itu bukan dengan biaya dari tante Laras. Mana mungkin Ara tega
menyusahkan tante nya lagi. Ortunya masih tetap mempunyai kewajiban
menyekolahkan Ara sampe lulus kuliah. Kali ini ia mengambil kuliah dibidang
seni.
Baiklah Ara.. sekarang kamu punya kehidupan baru, keluarga baru,
dan saatnya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik..
Cerita remaja
Sementara itu, seseorang yang sedang
jauh disana. Dia, Ari bingung dengan keadaan ini. tiba-tiba wanita yang ia
sayangi pergi dan sekarang tidak bisa dihubungi. Fb Ara tampaknya tidak pernah
lagi di urus si pemilik. Dia tidak tau lagi harus gimana lagi untuk menemui
cewek itu. beribu tanya tak terjawab berkecamuk dihatinya.
Ari kecewa.. , namun dia tak sanggup
membencinya...
Cinta Tak
Mungkin Berhenti - Tangga
Tak ada kisah tentang cinta
Yang bisa terhindar dari air mata
Namun ku coba menerima, hatiku membuka
Siap untuk terluka
Cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
Jatuhkan hatiku kepadamu sehingga hidupku pun berarti
Cinta tak mudah berganti, tak mudah berganti jadi benci
Walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati
Yang bisa terhindar dari air mata
Namun ku coba menerima, hatiku membuka
Siap untuk terluka
Cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
Jatuhkan hatiku kepadamu sehingga hidupku pun berarti
Cinta tak mudah berganti, tak mudah berganti jadi benci
Walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati
Walau seharusnya bisa saja dulu aku menghindar
Dari pahitnya cinta
Namun ku pilih begini, biar ku terima
Sakit demi jalani cinta (cinta)
Dari pahitnya cinta
Namun ku pilih begini, biar ku terima
Sakit demi jalani cinta (cinta)
Cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
Jatuhkan hatiku kepadamu sehingga (sehingga) hidupku (hidupku) pun berarti
Cinta tak mudah berganti, tak mudah berganti jadi benci
Walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati
Jatuhkan hatiku kepadamu sehingga (sehingga) hidupku (hidupku) pun berarti
Cinta tak mudah berganti, tak mudah berganti jadi benci
Walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati
Hanya kamu yang bisa (…)
Bisa membuatku rela (rela menjalani segalanya)
Rela menangis karenamu (ku rela ku rela …)
Bisa membuatku rela (rela menjalani segalanya)
Rela menangis karenamu (ku rela ku rela …)
Cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
Jatuhkan hatiku kepadamu sehingga hidupku pun berarti
Cinta tak mudah berganti (cinta tak mungkin berhenti)
Tak mudah berganti jadi benci (tak mudah untuk berganti)
Walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati
Jatuhkan hatiku kepadamu sehingga hidupku pun berarti
Cinta tak mudah berganti (cinta tak mungkin berhenti)
Tak mudah berganti jadi benci (tak mudah untuk berganti)
Walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati
Biar ku pergi sembuhkan hati
Bersambung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar