Siapa yang mau
ngerti? 9
Oleh: Rohmah Cipzz
Setelah
pertemuan tak disengaja di toko batik baru daerah Bring Harjo, Ara dan Ari
masih kepikiran tentang itu. mereka sama2 berpikir jalan terbaik mana yang
mesti ditempuh keduanya. Karena mungkin masih rada-rada labil, jadi keduanya
sempet di serang kebingungan yang mendilemakan.
Sore-sore
tante Laras mendatangi Ara yang lagi nonton tivi, karena ekspresi Ara tampak
sedih, jadi tante ingin tau sekaligus menghiburnya.
“sedih
lagi ya Ara? ,, .” kata tante memulai pembicaraan.
Lala
tiba-tiba seakan terbangun dari
lamunanya. Ia emang nonton tivi tapi pikirannya gak fokus pada acara
yang di tonton.
“eh
tante. , iya nih tan.. , gara-gara kejadian mendadak kemarin..”
“kemarin
ada apa sayang?”
“kemarin
aku ama Nana liat-liat toko batik baru di daerah Bring Harjo, dan aku ketemu
pemilik toko itu, dia... ternyata Ari tante. , aku gak nyangka dia bisa ada di
Jogja.”
“lalu..
kamu menghindarinya?” tebakan tante mengena.
“iya..”
“kamu
gak harus menghindarinya Ara. , sampai kapan? . kamu akan tumbuh semakin
dewasa, apa seorang dewasa pantas untuk berjauh-jauhan? .. tante rasa itu tidak
baik. Perbaiki hubungan kalian. Jika memang tidak bisa menyatu, kalian kan bisa
jadi teman atau sahabat.”
“kalo
aku sih, aku akan berusaha untuk bisa menerima jika aku dan dia hanya berteman
ato bersahabat, tapi kalo dia.. aku gak tau tante. , gimana kalo ketika dia
dengar keputusan ku trus dia malah menghindari ku??”
“jika
dia bersiap-siap untuk menghindar. Berarti itu memang sudah takdir nya begitu.
Tapi setidaknya kan kamu ngomong baik-baik, minta maaf atas sikap kamu selama
ini dan tentang keputusanmu untuk berteman. Ntar pasti hati kamu lebih lega.
Coba dulu.” Tante Laras terus memberi dukungan.
Seulas
senyum kembali terukir di bibir Ara. Jawaban tante membuatnya mantap untuk
mengambil tindakan.
“makasih
tan. , itu ide yang bagus banget. , aku akan berusaha untuk mencobanya. Apa pun
resikonya, yang penting aku usaha dulu. Gogogo semangat!!” kata Ara sambil
mengangkat tanan kanannya tanda untuk membangkitkan semangat.
“iya.
Kamu harus selalu semangat ya? , kan gak lucu kalo masih muda tapi loyo. , . ya
udah , tante mau ke dalam dulu. , kamu lanjut nonton tivinya ya?”
“iya.
Sekali lagi makasih ya tan.”
“iya..”
kata tante Laras sambil tersenyum kemudian berlalu pergi kedalam.
Cerita remaja
Tiga
hari kemudian, gak disangka-sangka , Ari udah ada di depan rumah tante Laras.
Ia mencari Ara. Keluarlah Ara dengan wajah 100% heran. Waktu masih menujukkan
pukul 10 pagi.
“kita
harus bicara Ra, .” kata Ari.
“mo
bicara dimana?”
“kita
cari taman.”
“oke”
........
Ketika
sudah sampe ditaman. Mereka berjalan-jalan sebentar, lalu menemukan tempat
duduk yang letaknya dibawah pohon. Jadi adem dan sejuk.
Disitu
mereka membicarakannya. Semuanya unek2 Ara dia katakan pada cowok itu.. sampai
pada kesimpulan nya.
“sebaiknya
kita berteman ato bersahabat Ri. Dengan begitu aku gak akan menghindari kamu
lagi. tapi aku sekarang menetap di Jogja. Meskipun begitu, kamu akan tetap tau
kabarku.”
Ari
malah menjawab lain.
“jika
kita sama, apa kamu mau menjadi belahan jiwaku?” tanya Ari cukup serius.
“kog
kamu tanya gitu? , kita emang udah takdir berbeda. Dan mungkin baiknya kita
hanya berteman”
“baiknya
temenan karena kita beda kan? , jika kita sama, kamu pasti akan jadi kekasihku
sekarang.”
“kamu
gak setuju ama keputusanku?” tanya Ara.
Ari
terdiam..
“kalo
gitu gimana kalo kita sama? gimana kalo aku menyamakan diriku seperti dirimu?”
“jangan
gitu Ri. Jika kamu berusaha sama denganku, kamu pasti akan ditentang
keluargamu. Dan aku gak mau hubunganmu dengan keluargamu jadi renggang. Kamu
pasti bisa bahagia dengan cewek lain kog.”
“aku
gak mau dengan cewek lain!” kata Ari setengah membentak. Membuat Ara sedikit
terkejut.
Hening sejenak..
“jika
seseorang mau berubah, itu memang hak dia. Bukannya aku melarang kamu untuk
berubah. Tapi sepertinya ini akan sulit. Aku gak mau kamu dapat masalah baru. ,
dan jika kamu memang mau berubah. Pasti butuh proses. Dan menurutku setidaknya
sekarang kita temenan dulu” “aku janji deh gak bakal hilang tanpa kabar lagi.
setelah aku pikir-pikir gak baik juga kalo aku terus menghindari kamu. jadi
gimana? Kita temenan dulu ya?” terang Ara panjang lebar..
Tampak
Ari menghela napas panjang..
“oke
jika itu yang terbaik menurutmu. , aku pikir-pikir juga, gak ada gunanya aku
memaksakan kehendak. Baiklah... , kita berteman. Dan janji, kamu gak akan
hilang tanpa kabar lagi” kata Ari tampak lebih tabah, lalu mengulurkan jari
kelingkingnya tanda untuk mengikat janji.
“janji..”
Ara pun juga mengulurkan jari kelingkingnya.
Keduanya
pun sama2 tersenyum lega. Karena lama tak bertemu. Seharian ini mereka
memutuskan untuk jalan-jalan keliling Jogja. Jalan-jalan sebagai teman..
Akhirnya
dengan perbedaan itu, mereka bisa sama2 memahami satu sama lain. Ada cerita
yang mungkin tak akan terlupakan. Dengan perbedaan itu semakin menguatkan
mereka untuk tidak berpisah lagi. walopun.. teman.
Selama
ini, Ara terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri, siapa yang mau mengerti
dirinya.. , kini.. dikehidupannya yang baru. Ia telah menemukan siapa aja sosok
yang mengerti dirinya. Yaitu keluarga barunya.. terutama tante Laras, Nana sahabat
barunya yang selalu menghibur Ara, dan .... Ari.. ,. Ara janji untuk selalu
semangat agar kelak bisa membahagiakan mereka semua. Thanks God...
Untuk
saat ini berteman adalah keputusan terbaik bagi mereka. Ara dan Ari.
Namun untuk esok ... entahlah,
Tuhan pasti punya jawabannya.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar